5 Hal Seru untuk Dilakukan di Chaiyaphum

blog image

TAT, Jakarta - Chaiyaphum adalah sebuah provinsi yang terletak di tepi dataran tinggi Isan Khorat, di daerah antara wilayah Tengah dan Utara Thailand, sehingga setengah areanya merupakan hutan dan pegunungan dan setengahnya dataran tinggi. Tidak mengherankan jika wilayah ini memiliki banyak destinasi dan atraksi menarik yang bisa Anda kunjungi, diantaranya adalah:

1. Berpetualang di Tat Ton National Park

Tat Ton National Park telah mendapatkan penghargaan Pariwisata Thailand (Kinnaree Award) sebanyak 3 kali pada tahun 2013, 2015, dan 2017 untuk kategori atraksi Alam dan Ekowisata. Di sini Anda bisa melihat air terjun yang indah (seperti Namtok Tat Ton, Namtok Tat Fa, Namtok Pha Iang) dan kuil Chaopho Tat Ton (Pu Duang) yang terletak di Namtok Tat Ton dan dihormati oleh orang-orang Chaiyaphum serta provinsi lain di sekitarnya.

2. Berpetualang di Tat Ton National Park

Phrathat Nong Sam Muen adalah salah satu Monumen kuno penting di provinsi ini. Namanya berasal dari rawa yang terletak di sebelah barat laut Candi, monumen ini dianggap sebagai salah satu stupa paling indah dan sempurna. Banyak yang meyakini bahwa seni arsitektur di sini dipengaruhi oleh gaya Lanna, Lan Xang, dan Ayutthaya.

Monumen ini dibangun sekitar abad 16-17 pada masa pemerintahan Phra Chai Chetthathirat dari Kerajaan Lan Xang. Selama Festival Songkran, pada 13-15 April, Upacara Pemandian Phrathat diadakan setiap tahunnya.

3. Berpetualang di Tat Ton National Park

Pha Koeng / Wat Chaiyaphum Phithak adalah tebing tinggi di pinggir jalan yang membentang dan terlihat seperti bulan sabit, sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai "Pha Koeng", yang artinya tebing bulan dalam dialek Isan. Di tebing terdapat Wat Pha Koeng atau Wat Chaiyaphum Phithak di mana gambar Buddha Chaiyaphum Phithak diabadikan. Sebuah gambar setinggi 14 meter, terbuat dari bata dan semen dan seluruhnya dilapisi dengan mozaik emas dalam sikap memberi berkah. Di depan gambar Buddha adalah pemandangan panorama sawah yang luas.

4. Melihat Monumen Phraya Phakdi chumphon (Lae)

Phraya Phakdi chumphon (Lae) Monument dan Chaopho Phraya Lae Festival terletak di Lingkaran Kompleks Pemerintah, dibangun pada tahun 1975 untuk memperingati gubernur pertama Chaiyaphum, yang dipanggil oleh penduduk setempat "Chaopho Phraya Lae".

Raja Rama III memberikan Ban Luang untuk menjadi kota Chaiyaphum dan menunjuk Khun Phakdi Chumphon (Lae) sebagai gubernur pertama. Perayaan Monumen Chaopho Phraya Lae diadakan setiap tahun selama 12-20 Januari di lapangan depan Balai Kota Chaiyaphum dan di Persimpangan Monumen Chaopho Phraya Lae. Festival ini menampilkan parade pemujaan monumen, prosesi persembahan gajah, dan parade lainnya dari berbagai kabupaten termasuk pameran perdagangan, pameran oleh instansi pemerintah, dan kompetisi produk pertanian.

5. Melihat Monumen Phraya Phakdi chumphon (Lae)

Hae Nak Hot Festival adalah festival bulan lunar keenam yang diadakan setiap tahun pada bulan Mei di Ban Non Salao-NonThan, Tambon Nong Thum, Amphoe Phu Khieo. Ini adalah festival pembuatan pahala bagi orang-orang yang memiliki keyakinan pada agama Buddha dengan gagasan bahwa sebelum menjadi seorang biksu, seseorang harus ditahbiskan dan melalui banyak rintangan. Tradisi ini sudah berlangsung lebih dari 100 tahun.

Calon yang akan ditasbihkan akan diarak keliling desa dari rumahnya. Para pemuda yang tidak ditahbiskan di setiap desa akan bergabung dan membawa kereta bambu dengan seseorang yang akan ditahbiskan di atasnya (disebut “Nak”) dan berparade keliling desa. Selama perjalanan, mereka akan mengguncang-guncang kereta bambu tersebut sebagai simbol ujian dan menguji kesabaran. Jika dia jatuh ke tanah, dia akan didiskualifikasi dan tidak dapat ditahbiskan. Dengan lebih dari 3 kilometer rute desa, pawai memakan waktu sekitar 4 jam berturut-turut dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sebanyak 3 kali di sekitar aula penahbisan.