TAT, Jakarta - Tayang perdana di Netflix pada 9 Mei 2024, "Mother of the Bride" tidak hanya menghibur dengan ceritanya yang menggelitik, tetapi juga mengangkat Phuket sebagai pusat produksi film global. Dengan lebih dari 26,7 juta penonton di seluruh dunia, film ini telah menjadi sorotan utama.
Kisahnya bermula ketika Emma, karakter utama, kembali ke rumah dan memberi kabar mengejutkan kepada ibunya, Lana. Emma akan menikah dalam waktu dekat di sebuah resor di Phuket, Thailand. Namun, kekacauan pun terjadi ketika Lana mengetahui bahwa calon menantunya adalah anak dari mantan kekasihnya, Will, yang dahulu telah menghancurkan hatinya.
Difilmkan di Anantara Layan Phuket Resort dan Anantara Mai Khao Phuket Villas, film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan sebuah surat cinta untuk pulau Phuket yang mempesona di Thailand. Dibuat oleh sutradara Mark Waters, yang telah dikenal lewat karyanya di 'Freaky Friday' dan 'Mean Girls', film ini berhasil menggambarkan keindahan dan pesona pulau tersebut.
Minor Hotels, operator dari Anantara Resorts, tidak melewatkan kesempatan ini. Mereka mengundang para pelancong dari seluruh dunia untuk merasakan kemewahan Anantara Resorts di Phuket, seolah-olah mereka berada di lokasi syuting film tersebut. Sebagai Pendiri dan Ketua Minor International, William Heinecke, yang tampil sekilas dalam film, menyatakan antusiasmenya atas kemampuan Thailand dalam memanfaatkan fenomena 'set-jetting' untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal.
Dengan daya tarik film ini dan dukungan dari pemerintah Thailand yang menawarkan insentif bagi industri film, Phuket semakin menjadi pusat produksi film global yang menarik. Diharapkan, film "Mother of the Bride" tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan keindahan dan pesona Thailand kepada penonton di seluruh dunia.