'Pantry of Sharing', Gerakan Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19

blog image

TAT, Jakarta - Sekelompok sukarelawan baru-baru ini meluncurkan inisiatif 'Pantry of Sharing', di mana mereka berbagi makanan yang tidak mudah rusak dan persediaan kebersihan dasar (termasuk produk-produk kebersihan wanita, pasta gigi, kertas toilet) kepada orang lain yang membutuhkan selama pandemi Covid-19.

'Pantry of Sharing' didasarkan pada ide sederhana bahwa mereka yang mampu memberi dapat melakukannya, sementara mereka yang membutuhkan didorong untuk mengambil apa yang dibutuhkan. Gerakan ini diprakarsai oleh Mr. Supakit Kulchartvijit, yang telah menjalankan proyek ini di empat lokasi di Bangkok dan satu di Rayong.

Seperti harapannya, gerakan 'Pantry of Sharing' telah menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Hal ini terlihat dari tersedianya lemari berisi barang-barang pokok di jalan Khon Kaen (dilakukan oleh Ms. Kulwadee Theswong), distrik Mueang (dilakukan oleh Nakhon Ratchasima, diprakarsai oleh Mr. Anuwat Ploedjanthuek), Surat Thani, Nakhon Si Thammarat, Saraburi, Roi Et, Chiang Mai, dan wilayah lain yang mungkin belum diketahui.

'Pantry of Sharing' membantu dan menginspirasi sesama

Bagi mereka yang kehilangan penghasilan selama pandemic Covid-19, konsep 'Pantry of Sharing' merupakan sebuah kabar baik. Toy Luanhok, seorang pengemudi ojek berhenti untuk mie instan, ikan kaleng, air botolan, dan susu dari dapur. Ia mengatakan bahwa apa yang diambil dari "dapur" bisa membantunya bertahan hidup setidaknya selama dua hari.

"Jumlah penumpang telah turun drastis sejak wabah dimulai. Sekarang saya memiliki lebih sedikit uang, sehingga gerakan ini banyak membantu saya", kata Mr. Toy. Ia juga mengungkapkan bahwa ketika situasi membaik dan memiliki uang lebih banyak, ia akan melakukan kebaikan serupa kepada mereka yang membutuhkan.

'Pantry of Sharing' mendapat respon positif dari pemerintah

Dr. Taweesilp Visanuyothin, Juru Bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA), memuji proyek 'Pantry of Sharing' yang dilakukan oleh masyarakat. Ia mengatakan bahwa gerakan ini merupakan cermin kebaikan, kemurahan hati, dan keramahtamahan orang Thailand pada umumnya.

"Itu menyentuh hati saya ketika mendengar orang-orang saling membantu selama masa-masa sulit. Dan saya senang mendengar bahwa ide ini sekarang menyebar di seluruh negeri", ucap Dr. Taweesilp.