TAT, Jakarta - Jumlah Taman Warisan ASEAN di Thailand bertambah menjadi tujuh, setelah Khao Sok National Park ditetapkan sebagai Taman Warisan ASEAN ke-50. Taman yang terpilih sebelumnya adalah Khao Yai National Park (juga Situs Warisan Dunia UNESCO), Tarutao National Park, Mu Ko Surin-Mu Ko Similan-Ao Phang-nga National Parks Complex, Kaeng Krachan Forest Complex, Hat Chao Mai National Park and Mu Ko Libong Non-hunting Area, dan Mu Ko Ang Thong National Park.
Khao Sok National Park terkenal dengan lanskap unik tebing batu kapur yang menjulang dari waduk yang memantulkan cahaya. Tempat ini memiliki pegunungan terjal dengan dataran kecil. Alam yang indah dan satwa liar yang melimpah membuat taman ini layak dikunjungi. Ini ditetapkan pada tahun 1980 sebagai taman nasional ke-22 Thailand dengan total luas 738,74 kilometer persegi di distrik Phanom dan Ban Takhun di Surat Thani.
Menurut ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), spesies satwa liar yang tumbuh subur di taman termasuk spesies rentan seperti Mainland Serow (Capricornis sumatraensis), Malay Tapir yang terancam punah, dan bunga terbesar Rafflesia Kerrii Meijer dan spesies tumbuhan berbunga endemik Khaosokia caricoides.
Tentang Taman Warisan ASEAN
Taman Warisan ASEAN didefinisikan sebagai "kawasan lindung dengan nilai konservasi tinggi yang bersama-sama melestarikan spektrum lengkap ekosistem yang mewakili kawasan ASEAN". Pengakuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kebanggaan, apresiasi, kenikmatan dan pelestarian warisan ASEAN melalui pembentukan dan dukungan jaringan lokal di kawasan cagar alam, dan untuk menjalin kerjasama antar negara anggota dalam melestarikan alam.
Kawasan lindung yang akan diumumkan sebagai Taman Warisan ASEAN dicalonkan oleh pemerintah masing-masing negara dan dievaluasi oleh negara anggota ASEAN. Kriterianya adalah ekosistem harus melimpah, mewakili kawasan, terlindungi dengan baik, sangat penting dalam hal pelestarian, batas batas yang jelas, unik, dan penting bagi keanekaragaman hayati secara budaya dan biologis.