TAT, Jakarta - The Tourism Authority of Thailand (TAT) dengan bangga menginformasikan upacara penobatan untuk Maharaja Vajiralongkorn yang bergelar Rama X dari Thailand, dikenal dengan the Royal Coronation of King Rama. Informasi ini diperoleh dari Kantor Luar Negeri, Departemen Hubungan Masyarakat Pemerintah. Upacara berlangsung pada 2-6 Mei, terdiri dari lima kegiatan yang akan menjadi peristiwa bersejarah.
Persiapan Air Suci
Proses paling awal dalam persiapan the Royal Coronation King adalah mengumpulkan air dari berbagai sumber penting, kemudian menguduskan dan menggabungkannya untuk digunakan dalam 'the Royal Purification and Anointment Ceremonies' selama upacara penobatan raja.
Semua air yang diambil melewati proses ritual pentahbisan di kuil-kuil utama di provinsi masing-masing. Setelah semua air terkumpul dari 76 provinsi, dilakukan ritual konsekrasi di Wat Suthat, salah satu kuil tertua dan terpenting di Bangkok. Terakhir, air suci disimpan di dalam ruang doa paling suci (ubosot), Temple of the Emerald Buddha. Proses ini berlangsung pada 6-19 April.
Prasasti Royal Golden Plaque dan Ukiran Royal Seal of State
Upacara pembuatan prasasti pada Royal Golden Plaque dengan gelar resmi dan horoskop Yang Mulia Raja, serta pembuatan ukiran dari Royal Seal of State, merupakan proses penting dalam persiapan 'the Royal Coronation Ceremony'. Prasasti dan ukiran yang telah dibuat dipindahkan dari Temple of the Emerald Buddha ke Baisal Daksin Throne Hall. Kegiatan ini berlangsung 22 April-3 Mei, berlokasi di dalam ubosot Temple of the Emerald Buddha.
Rangkaian 'the Royal Coronation King' pada 4 Mei
- Pukul 10.09-12.00:
1. Penuangan air suci ke atas kepala Yang Mulia Raja, dikenal sebagai 'Song Muratha Bhisek'. Pelaksanaan 'the Anointment Ceremony' di Baisal Daksin Throne Hall.
2. Yang Mulia Raja menuju 'the Bhadrapitha Throne' dan duduk di bawah 'the Royal Nine-tiered Umbrella'. Penobatan ditandai dengan pemberian Royal Golden Plaque oleh Kepala Brahmana. Setelah upacara penobatan, Yang Mulia Raja memberikan Komando Kerajaan Pertama.
- Pukul 16.00: Yang Mulia Raja pergi ke Temple of Emerald Buddha pada sore hari, untuk menyatakan diri sebagai Pelindung Kerajaan Buddha.
- Pukul 13.19-20.30: Upacara Assumption of the Royal Residence berlangsung di Chakrabat Biman Royal Residence. Tujuan dari upacara ini adalah untuk secara simbolis mengambil alih tempat tinggal kerajaan dan melakukan pindah rumah.
Rangkaian 'the Royal Coronation King' pada 5 Mei
Upacara pelimpahan gelar Royal Cypher dan Royal Title dari Yang Mulia Raja untuk memberikan peringkat kerajaan kepada anggota keluarga kerajaan. Upacara berlangsung di Amarindra Vinicchaya Throne Hall pada pukul 09.00 pagi. Sore harinya, Yang Mulia Raja melakukan 'the Royal Land Procession', yakni berkuda mengelilingi kota agar memberikan publik kesempatan untuk hadir dan memberi penghormatan langsung kepada Raju baru mereka.
Rangkaian 'the Royal Coronation King' pada 6 Mei
Yang Mulia Raja melakukan audiensi publik di balkon Suddhaisavarya Prasad Hall, Grand Palace untuk mendengarkan harapan mereka secara langsung. Kemudian pada sore hari, Yang Mulia Raja melakukan audiensi dengan anggota korps diplomatik internasional, yang menawarkan diri untuk memfasilitasi acara khusus ini di Chakri Maha Prasad Throne Hall.
Rangkaian Upacara Terakhir, 'the Royal Barge Procession'
'The Royal Barge Procession' merupakan upacara penobatan raja di air yang akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang. Yang Mulia Raja akan melakukan perjalanan menyusuri Chao Phraya River menuju Wat Arun (Temple of Dawn) dalam rangka memberikan jubah kepada para biksu Buddha (Royal Kathin Ceremony). Disediakan 50 tongkang untuk 2.300 pendayung yang nantinya diatur menjadi lima kelompok. Prosesi berlangsung dari dermaga Wasukri ke Wat Arun, dengan total panjang empat kilometer. Lagu-lagu barge-rowing berirama adalah bagian dari prosesi penobatan raja di air, yang merupakan tontonan langka karena hanya ada pada acara-acara khusus saja.