Tari Nora Thailand Masuk ke Dalam Situs Warisan Budaya Non-Benda UNESCO

blog image

TAT, Jakarta - UNESCO menobatkan Tari Nora sebagai warisan budaya non-benda kemanusiaan Thailand. Ini merupakan seni pertunjukan kedua yang masuk ke dalam daftar tersebut setelah Tari Topeng Khon pada tahun 2018 lalu.

Nora adalah bentuk tari teater dari Thailand Selatan yang disampaikan secara akrobatik. Tarian ini telah berusia lebih dari 500 tahun dan banyak ditampilkan di pusat komunitas lokal di pameran kuil dan acara budaya. Biasanya pertunjukkan Tari Nora ditampilkan menggunakan dialek, musik, dan sastra daerah untuk memperkuat kehidupan budaya dan ikatan sosial di antara masyarakat lokal.

Para penari Tari Nora akan mengenakan pakaian warna-warni dengan mahkota atau hiasan kepala, manik-manik, sayap seperti burung yang diikatkan di pinggang, syal hiasan, dan ekor angsa yang membuat mereka tampak seperti burung. Mereka juga akan memakai kuku panjang metalik yang melengkung keluar dari ujung jari.

Tarian Nora menampilkan cerita tentang kehidupan Buddha atau pahlawan yang disampaikan dengan doa panjang diikuti dengan tarian dari tokoh utama melalui gerakan kaki, lengan, dan jari-jari yang kuat dan rumit. Saat tarian berlangsung, kelompok pemain musik akan memainkan musik berirama cepat dengan alat musik tradisional Obo yang memberikan melodi dan ritme kuat dari perpaduan drum, gong, simbal, dan gitar genta kayu.

Masuknya Tari Nora sebagai salah satu warisan budaya non-benda Thailand diputuskan pada sesi ke-16 Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Non-Benda yang diselenggarakan secara online pada 13-18 Desember 2021.