Wabah Virus Corona 2019 News Release

blog image

1. Situasi pukul 08.00 pagi pada tanggal 1 March 2020

- Saat ini terdapat 11 kasus wabah virus corona (COVID-19) yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, 30 kasus sudah dinyatakan sembuh pulang ke rumah dan 1 kasus dinyatakan meninggal dunia, dengan total angka yang terkena virus corona yang terdeteksi di Thailand mencapai 42 kasus.
- Dari tanggal 3 Januari ke 1 Maret 2020 pukul 11 pagi, jumlah pasien dibawah investigasi (PUI) meningkat mencapai 2,953 pasien. Dari semua, 92 PUI di deteksi dari screening di semua pintu masuk dan 2,861 pasien mencari sendiri pelayanan medis ke rumah sakit. 1,748 pasien pulang ke rumah dan beberapa dari mereka masih di bawah pengawasan. Sebagian besar PUI terinfeksi influenza musiman dan 1,205 PUI masih berada di rumah sakit.
- Mengenai situasi internasional yang melibatkan 60 negara dan dua wilayah administrasi di antara tanggal 5 Januari-29 Februari 2020 pada pukul 7.00 AM. Terdapat 85,983 kasus dan 2,941 meninggal dengan 79,257 dan 2,835 meninggal dari Republik Rakyat Cina.

2. MOPH menekankan bahwa jika pasien diduga menderita COVID-19, harap dilaporkan ke Disease Control Officers dalam waktu 3 jam.

The Ministry of Public Health (MOPH) menekankan bahwa tindakan penyakit menular berlaku hari ini. Jika siapapun menemukan tersangka kasus atau orang yang memenuhi kiteria COVID-19, adalah kewajiban untuk melaporkan dalam waktu 3 jam ke disease control officers. Siapapun yang melanggar atau gagal untuk memenuhi pesan tersebut bertanggung jawab dengan membayar denda yang tidak melebihi dua puluh ribu Thailand baht. Dua kasus di nyatakan sembuh dan satu kasus berat sudah meninggal dunia.

Dr. Suwannachai Wattanayingchaorenchai, Director-General, Department of Disease Control Dr. Taweesin Visanuyothin, Senior Medical and Spokesman of the Ministry of Public Health dan Dr. Sopon Lamasirithaworn, Director of Division of Communicable Diseases memberikan pernyataan mengenai COVID-19 bahwa The Ministry of Public Health menyatakan bahwa COVID-19 masuk urutan ke 14 penyakit menular berbahaya dalam undang undang penyakit menular B.E 2558 dan terefektif 1 Maret 2020. Jika pasien dan tersangka di temukan, mereka harus dilaporkan ke disease control officers dibawah kondisi dan proses dari The MOPH, dibawah tiga jam. Jika seseorang melanggar aturan mereka akan di kenakan denda yang tidak melebihi dua puluh ribu Thailand baht.

Mengenai hewan anjing di Hong Kong yang positif terkena virus COVID-19, tidak ada situasi serupa di temukan di Thailand. Terdapat pengawasan dan penelitian lebih lanjut infromasi akademik tersebut. The MOPH  menyarankan pemilik hewan untuk menyimpan peliharaan mereka, tetap bersih juga selalu mencuci tangan setelah menyentuh anjing manapun.

Hari ini, terdapat dua kasus COVID-19 yang sudah sembuh dan di boleh kan pulang. Kasus pertama adalah laki-laki Chinese berumur 33 tahun dan kasus kedua adalah anak perempuan Thailand berumur 3 tahun. Keduanya menjalani pengobatan di Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute. Mengenai dua kasus berat, satu dari mereka sudah meninggal, laki-laki umur 35 tahun. Pasien menderita demam bedarah dan kemudian baru di diagnose dengan COVID-19 sejak 16 Februari 2020.

Pasien yang kedua dibawah pengobatan medis selama satu bulan dengan kondisi kesehatan yang buruk termasuk kemunduran fungsi paru-paru dan fungsi abnormal di hati dan juga organ internal lainnya. Kondisi yang berat ini akhirnya mengarah kepada organ-organ gagal yang mengakibatkan kematian dari pasien ini. Virus COVID-19 ini tidak terdeteksi sampai pasien tersebut meninggal. Oleh karena itu The MoPH akan membawa isu ini ke komite teknis dibawah The National Communicable Disease Committee untuk memastikan penyebab kematian.

Untuk kasus berat dengan koinfeksi TB, pasien ini sudah di tes negatif untuk virus COVID-19 untuk satu minggu. Meskipun demikian, pasien ini masih dibawah pengawasan medis di rumah sakit. Sekarang, terdapat 30 pasien yang sembuh dari wabah, 11 kasus di terima di rumah sakit dan 1 kasus fatal (dari total 42 kasus).

Untuk pendistribusian masker untuk publik di The Ministry of Public Health besok, Kampanye ini di ikuti oleh kebijakan The Deputy Prime Minister dan The Minister of Public Health. Masker ini akan di siapkan untuk orang-orang yang tidak bisa membeli masker untuk kebutuhan pribadi dan untuk keluarganya untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga. Masker yang disiapkan ini dapat mencegah pathogens yang menyebabkan penyakit juga di dukung oleh donasi publik The Government Pharmaceutical Organization. Masker gratis yang di distribusikan ke publik akan beda dengan masker yang dialokasikan ke health care service personnel. Masker untuk Health Care Providers di lokasikan sesuai kebutuhan dengan pemberitahuan dari layanan perawatan kesehatan kepada Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi dan masing-masing wilayah kesehatan. Masker ini harus cukup untuk memberikan layanan kepada pasien.

3. Rekomendasi kepada Publik

- Jika siapapun memiliki gejala termasuk panas, sakit tenggorokan, gangguan saluran pernafasan termasuk hidung berair, batuk dalam waktu 14 hari setelah berangkat dari tempat berbahaya atau terinfeksi, mereka harus menggunakan masker higenis, cuci tangan dan mencari perawatan medis di rumah sakit terdekat atau bertemu dengan the public health officers secepatnya dan menginformasikan petugas kesehatan mengenai histori perjalanan mereka untuk mengurangi resiko komplikasi dari pneumonia yang berkembang menjadi lebih parah atau fatal.

- Seseorang harus mengindari berpergian keluar negeri dimana ada wabah yang sedang berlangsung. Jika ini tidak dapat di hindari maka hindari kontak langsung dengan pasien yang memiliki gejala pernafasan, menghindari mengunjungi pasar yang menjual hewan hidup dan menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama dengan hewan yang sakit atau mati.

- Untuk masyarakat umum, harap berhati-hati selama perubahan musim dan patuhi rekomendasi 'makan makanan yang dimasak, gunakan sendok, cuci tangan' dan kenakan masker saat batuk bersin, hindari melakukan kontak dengan pasien dengan gejala pernafasan.